ANGGANA, KUKAR - Badan Wakaf Indonesia (BWI) Perwakilan Kaltim dalam program kerjanya akan melakukan peninjauan lapangan terhadap tanah-tanah wakaf yang ada di seluruh Kaltim. Salah satunya di tahun 2024 meninjau lokasi tanah wakaf di Kecamatan Anggana, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) pada Jumat (19/1).
Peninjauan ke lokasi tanah wakaf dipimpin Ketua BWI Kaltim Dr. HM. Kusasi, M.Pd, disertai Jufri Musa SH yang juga dari Divisi Kerjasama Kelembagaan dan Advokasi , Dr Abnan Pancasilawati M.Ag Divisi Pembinaan Nadzir dan Pengelolaan Wakaf, dan Divisi Hubungan Masyarakat, Sosialisasi dan Literasi Hadri A Basyir.
Menggunakan dua kendaraan roda empat, satu diantaranya mobil operasional yang merupakan bantuan dari Pemerintah Provinsi Kaltim.
Peninjauan tanah wakaf kali ini terbilang jauh berpuluh kilometer yang dimulai dari Sekretariat BWI di Jl. Basuki Rahmad Samarinda pada pukul 08.30 Wita menyusuri jalan darat, Sungai Dama, Gunung Manggah, poros jalan Sambutan, poros jalan Makroman, perbatasan Samarinda-Kukar hingga tiba di lokasi tanah wakaf sekitar pukul 11.00 Wita
Lamanya perjalanan disamping jauhnya lokasi, juga karena pewakif tidak datang sendiri tetapi mewakilkan kepada seorang keluarganya yang kebetulan saat itu tengah berangkat Umrah ke Tanah Suci yang kemudian dimintakan lagi kepada yang lain yang juga anggota kerabatnya yang kebetulan mengetahui lokasi tanah wakaf dimaksud
Namun demikian, untuk mendapatkan sumber informasi juga tidak mudah, harus tanya sana sini dan keluar masuk jalan permukiman penduduk di pelosok desa dan berhutan
Ketua BWI Kaltim mengatakan, "Sudah terlanjur, terus jalan dan tak boleh patah semangat".
Jufri Musa mengendara paling depan dan Alhamdulillah akhirnya ditemukanlah seorang ibu yang bekerja di lingkungan P dan K Anggana sebagai penunjuk jalan ke lokasi tanah wakaf.
Perjalanan ke lokasi melewati eks penangkaran buaya yang tidak aktif lagi. Sementara itu semakin masuk menjauh jalan tak beraspal beton lagi dan jalan kiri kanannya adalah permukiman yang telah ditinggalkan penduduknya dan berganti dengan perkebunan kelapa sawit.
Tanpa ragu Tim BWI Kaltim terus jalan hingga tiba di lokasi yang dituju. Denahnya masjid dan bangunan Sekolah Dasar. Berada di kirui jalan, masuk sekitar 100 meter jalan kaki.
Suasana di sekitarnya berdiri tegakan pepohonan buah seperti rambutan lai dan cempedak.
Jufri Musa mengatakan, BWI Kaltim perlu mendatangi lokasi tanah wakaf yang jauh ini untuk memastikan kebenaran, batas-batas dan luasan tanahnya apakah sesuai dengan yang tertera di surat-suratnya
"Yang jelas surat-surat tanahnya sudah kita pegang," katanya
Ti m BWI Kaltim akhirnya meninggalkan lokasi menjelang Shalat Jum'at. Namun satu yang cukup berkesan mobil operasional BWI Kaltim di depan saat kembali ke Samarinda jalan terlalu cepat, dan mobil Ketua BWI tertinggal, nyasar masuk jalan tambang batu bara. Mobil putar balik dan berhasil selamat setelah bertanya dengan orang lewat dan warga setempat.
Sungguh perjalanan panjang yang penuh perjuangan.
Semoga terus dilancarkan dan berkah. (Hadri/Humas BWI Kaltim).